Beberapa waktu lalu aku dan ke-tiga temanku akhirnya menyelesaikan satu perjalanan yang membuka awal tahun kami di 2019, perjalanan yang penuh drama tapi itu semua adalah fakta yang telah sama-sama kami lalui dan akan menjadi kenangan berharga yang tidak akan pernah kami lupakan. Sesuai judul dari postingan kali ini, aku dan teman-temanku akhirnya selesai melakukan perjalanan ke negara Jepang, negara yang terkenal akan sakuranya, juga negara yang bersih dan tertib.
Sebagai seorang mahasiswa yang masi mengandalkan pendapatan dari orang tua (satu diantara kami mengandalkan pendapatan suami), kami memerlukan persiapan yang sangat panjang dan banyak untuk melakukan perjalanan ini, mungkin kalau aku niat dan kalian pengen tau apa aja persiapanya, aku akan membuat postingan khusus tentang persiapan perjalanan ke Jepang ini, dan agak lebih memudahkan aku dalam berceria aku bakal mengganti "aku dan teman-temanku" menjadi "kami" hahahahaha
Kami dijadwalkan berangkat dari indonesia ke jepang pada tanggal 13 febuary 2019 di Bandara Internasional Soekarno Hatta, awal kami ber-empat memesan tiket pesawat adalah penerbangan langsung dari Jakarta menuju Narita, tapi beberapa bulan setelahnya pihak maskapai memberitahu bahwasanya penerbangan itu dibatalkan dan kami harus mengambil transit di Bangkok apa bila ingin tetap berangkat ke Jepang, jadi perjalanan yang kami jadwalkan dari tanggal 13 s/d 20 feb 2019 berubah menjadi 13 s/d 22 feb 2019, walau kesannya liburan kami lebih lama tapi sesuai target kami tetap berada 7 hari di Jepang dan sisanya adalah proses transit yang menyebalkan.
Yeah sebelum berangkat sejujurnya kami semua bepencar dulu sampai pada akhirnya aku dan Pisi ngumpul dirumah Mba Anggi dan besoknya Ferisa menyusul kebandara, dan pada akhirnya inilah wajah-wajah yang akan melakukan perjalanan nan jauh dengan tujuan yang masih belum jelas hahaha. Kami sebenarnya sudah punya itinerary tapi itu sedikit tetap tidak jelas berhubung dimasa persiapan kami sibuk dengan akademis masing-masing hingga sedikit lupa menyusun rencana perjalanan secara detail.
Kami dijadwalkan terbang menuju Bandara Don Mueang Bangkok dari Bandara Soekarno Hatta pukul 1.35PM dan tiba pada pukul 5.30PM menggunakan maskapai AirAsia. Melewati -/+ 4 jam penerbangan menuju Bangkok dan transit selama -/+ 6 jam, barulah kita terbang lagi salama -/+ 8 jam menuju Bandara Narita Jepang pada pukul 11.45PM dan tiba pukul 8.00AM. Sesampainya kami di Narita hal pertama yang harus kami lakukan adalah mengambil poket wifi yang sudah kami pesan dari aplikasi Klook, dengan harga sewa Rp. 57.979/hari dan paket data 4G sebanyak 7GB, kami memesan selama 7 hari untuk perjalanan ini dan sesungguhnya kami tidak tau kalau ternyata itu tidak cukup untuk memenuhi quota perjalanan kami.
Berhubung tujuan pertama kami adalah Osaka kami akhirnya harus berlari (sebenarnya ada bus antar terminal, kami terlalu lelah mengangat koper dan lebih memilih mendorong saja haha ) pindah menuju terminal domestik untuk segera melakukan check in penerbangan menuju Bandara Kansai Osaka yang dijadwalkan pukul 11.35AM dan tiba pada pukul 13.25PM tanggal 14 feb 2019 dengan menggunakan maskapai JetStar.
Akhinya kami sampai di OSAKA, behubung kami semua lapar dan ada restoran UDON halal (sama kayak udon di indo) tepat dipintu keluar, kamipun memutuskan untuk makan siang terlebih dahulu, kalau tidak salah aku menghabiskan 1200yen disana. Perjalanan menuju hotel, awalnya kami berjalan mencari Kansai-Airport Station menggunakan kereta Nankai-Limited Express menuju Shin-Imamiya Station dengan biaya 920yen yaitu station terdekat dari lokasi hotel, menghabiskan waktu sekitar 46 menit hingga kami sampai distasion dan 12 menit berjalan kaki menuju hotel (aku lupa nama hotel pertama ini, tapi tempatnya oke), kami sungguh senang tidak ada uang deposit saat check in, hotel pertama kami adalah hotel share bathroom dan kebetulan sekali kami mendapat kamar didalam ruang makan/kumpul dilantai 5, berhubung sepi jadi ruangan umum itu kami akusisi menjadi ruangan pribadi kami ( ini salah jangan ditiru guy's hahaha ).
Setelah beristirahat sebentar, mandi dan beres-beres, malam itu juga kami pergi ke salah satu destinasi hits di Osaka yaitu Tsutenkaku, dari hotel kesana kami hanya berjalan kaki karna lokasinya yang cukup dekat, disana seperti pasar malam yang indah, disisi kiri dan kanan ada berbagai macam tempat makan dan toko-toko khas jepang yang bersinar, ada juga semacam tempat orang-orang melakukan pertandingan, yang jujur aku juga tak pengerti itu pertandingan apa, kami sibuk mengambil gambar sambil melihat-lihat suasana nan ramai disana dan berakhir pada sebuah menara bersinar warna merah, kami pun tak luput layaknya turis lain mengambil backgrond menara itu sebagai objek foto kami yang pada akhirnya berakhir di Instagam.
Malam itu kami berjalan disekitar tempat itu, hingga akhirnya kami menemukan tempat belanja yang di depanya ada tulisan "tax free", jujur aku awalnya tidak mengerti bagaimana sistem tax free disini, tapi aku sendiri pada akhirnya belanja beberapa hal, dan sebagian besar adalah makanan ringan coklat dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan energi perjalananku esok hari, maklum disini sangat dingin dan aku tipe orang yang tidak bisa membiarkan lambung ini kosong dalam jangka waktu yang lama, nanti aku bisa mengamuk dan memakan teman-temanku ( becanda kok hhahaha ).
Saat membayar petugas kasirnya menyarankan kami untuk menggabungkan belanja kami agar bisa mendapatkan tax free dengan belanja paling sedikit harus 5000yen dan ntah kenapa kami hanya menurut saja, toh memang jatuhnya beberapa item kami bisa mendapatkan harga yang sangat murah, hanya saja yang membuat saya bingung "kenapa semua dimasukan kedalam plastik yang langsung dikunci rapat ?" dan petugas kasir mengatakan kalau barang-barang ini tidak boleh digunakan selama kami berada di Jepang. Omg!! bagaimana kabar cemilanku itu ?, padahal aku sudah membayangkan akan menyicipinya satu persatu setelah kami tiba dihotel, tapi kata petugasnya plastiknya tidak boleh dibuka sampai kami keluar dari negara Jepang. Guy's aku pribadi memang bodoh tidak benar-benar membaca hal-hal seperti ini sebelum berangkat, tapi tolong jangan ditiru pada akhirnya aku sendiri sedikir membuat lubang diplastik itu untuk mengeluarkan cemilan-cemilanku dan mengemasnya kembali seolah tidak terjadi apa-apa dan cemilankupun selamat mendarat ditempat yang seharusnya hahahahaha.
Pulang menuju hotel kami mampir kewarung yang menjual macam-macam onigiri. disana masing-masing dari kami membeli onigiri sebanyak kebutuhan lambung masing-masing, aku pribadi beli 2 buah dengan harga sekitar 130yen untuk satu buah onigiri. Kami sengaja hanya membeli onigiri yang kami sulap jadi salah satu menu makan malam hari ini, berhubung aku membawa rendang kemasan, setelah dihotel kami makan onigiri layaknnya nasi dengan lauk Rendang Asli Padang.
Berakhir perjalanan hari pertama kami, lebih banyak proses menuju Jepang dan Osakanya dari pada destinasi wisata, dan untuk cerita selanjutnya aku akan menceritakan dipostingan selanjutnya, karna habis makan kami semua tepar dalam mimpi masing-masing.
Kami dijadwalkan terbang menuju Bandara Don Mueang Bangkok dari Bandara Soekarno Hatta pukul 1.35PM dan tiba pada pukul 5.30PM menggunakan maskapai AirAsia. Melewati -/+ 4 jam penerbangan menuju Bangkok dan transit selama -/+ 6 jam, barulah kita terbang lagi salama -/+ 8 jam menuju Bandara Narita Jepang pada pukul 11.45PM dan tiba pukul 8.00AM. Sesampainya kami di Narita hal pertama yang harus kami lakukan adalah mengambil poket wifi yang sudah kami pesan dari aplikasi Klook, dengan harga sewa Rp. 57.979/hari dan paket data 4G sebanyak 7GB, kami memesan selama 7 hari untuk perjalanan ini dan sesungguhnya kami tidak tau kalau ternyata itu tidak cukup untuk memenuhi quota perjalanan kami.
Berhubung tujuan pertama kami adalah Osaka kami akhirnya harus berlari (sebenarnya ada bus antar terminal, kami terlalu lelah mengangat koper dan lebih memilih mendorong saja haha ) pindah menuju terminal domestik untuk segera melakukan check in penerbangan menuju Bandara Kansai Osaka yang dijadwalkan pukul 11.35AM dan tiba pada pukul 13.25PM tanggal 14 feb 2019 dengan menggunakan maskapai JetStar.
Akhinya kami sampai di OSAKA, behubung kami semua lapar dan ada restoran UDON halal (sama kayak udon di indo) tepat dipintu keluar, kamipun memutuskan untuk makan siang terlebih dahulu, kalau tidak salah aku menghabiskan 1200yen disana. Perjalanan menuju hotel, awalnya kami berjalan mencari Kansai-Airport Station menggunakan kereta Nankai-Limited Express menuju Shin-Imamiya Station dengan biaya 920yen yaitu station terdekat dari lokasi hotel, menghabiskan waktu sekitar 46 menit hingga kami sampai distasion dan 12 menit berjalan kaki menuju hotel (aku lupa nama hotel pertama ini, tapi tempatnya oke), kami sungguh senang tidak ada uang deposit saat check in, hotel pertama kami adalah hotel share bathroom dan kebetulan sekali kami mendapat kamar didalam ruang makan/kumpul dilantai 5, berhubung sepi jadi ruangan umum itu kami akusisi menjadi ruangan pribadi kami ( ini salah jangan ditiru guy's hahaha ).
Setelah beristirahat sebentar, mandi dan beres-beres, malam itu juga kami pergi ke salah satu destinasi hits di Osaka yaitu Tsutenkaku, dari hotel kesana kami hanya berjalan kaki karna lokasinya yang cukup dekat, disana seperti pasar malam yang indah, disisi kiri dan kanan ada berbagai macam tempat makan dan toko-toko khas jepang yang bersinar, ada juga semacam tempat orang-orang melakukan pertandingan, yang jujur aku juga tak pengerti itu pertandingan apa, kami sibuk mengambil gambar sambil melihat-lihat suasana nan ramai disana dan berakhir pada sebuah menara bersinar warna merah, kami pun tak luput layaknya turis lain mengambil backgrond menara itu sebagai objek foto kami yang pada akhirnya berakhir di Instagam.
Malam itu kami berjalan disekitar tempat itu, hingga akhirnya kami menemukan tempat belanja yang di depanya ada tulisan "tax free", jujur aku awalnya tidak mengerti bagaimana sistem tax free disini, tapi aku sendiri pada akhirnya belanja beberapa hal, dan sebagian besar adalah makanan ringan coklat dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan energi perjalananku esok hari, maklum disini sangat dingin dan aku tipe orang yang tidak bisa membiarkan lambung ini kosong dalam jangka waktu yang lama, nanti aku bisa mengamuk dan memakan teman-temanku ( becanda kok hhahaha ).
Saat membayar petugas kasirnya menyarankan kami untuk menggabungkan belanja kami agar bisa mendapatkan tax free dengan belanja paling sedikit harus 5000yen dan ntah kenapa kami hanya menurut saja, toh memang jatuhnya beberapa item kami bisa mendapatkan harga yang sangat murah, hanya saja yang membuat saya bingung "kenapa semua dimasukan kedalam plastik yang langsung dikunci rapat ?" dan petugas kasir mengatakan kalau barang-barang ini tidak boleh digunakan selama kami berada di Jepang. Omg!! bagaimana kabar cemilanku itu ?, padahal aku sudah membayangkan akan menyicipinya satu persatu setelah kami tiba dihotel, tapi kata petugasnya plastiknya tidak boleh dibuka sampai kami keluar dari negara Jepang. Guy's aku pribadi memang bodoh tidak benar-benar membaca hal-hal seperti ini sebelum berangkat, tapi tolong jangan ditiru pada akhirnya aku sendiri sedikir membuat lubang diplastik itu untuk mengeluarkan cemilan-cemilanku dan mengemasnya kembali seolah tidak terjadi apa-apa dan cemilankupun selamat mendarat ditempat yang seharusnya hahahahaha.
Pulang menuju hotel kami mampir kewarung yang menjual macam-macam onigiri. disana masing-masing dari kami membeli onigiri sebanyak kebutuhan lambung masing-masing, aku pribadi beli 2 buah dengan harga sekitar 130yen untuk satu buah onigiri. Kami sengaja hanya membeli onigiri yang kami sulap jadi salah satu menu makan malam hari ini, berhubung aku membawa rendang kemasan, setelah dihotel kami makan onigiri layaknnya nasi dengan lauk Rendang Asli Padang.
Berakhir perjalanan hari pertama kami, lebih banyak proses menuju Jepang dan Osakanya dari pada destinasi wisata, dan untuk cerita selanjutnya aku akan menceritakan dipostingan selanjutnya, karna habis makan kami semua tepar dalam mimpi masing-masing.