Bulan maret adalah bulan ke 3 dari 12 bulan yang ada, semua orang pasti tau itu. Di bulan maret ini ada 2 bintang Pisces dan Aries, dan ketahuilah aku termaksud yang golongan yang berbintang Aries. Walau aku termaksud orang yang lahir di ini, tapi aku tak begitu menyukai bulan ini, apa lagi beberapa tahun belakangan ini, banyak sekali hal-hal yang membuatku tidak semakin senang dengan bulan ini.

Maret, 2009 (K)
          Tepat pada hari yang membuat aku sangat bahagia, aku telah membuat sebuah keputusan yang merubah hidupku. Aku salah mengambil keputusan saat itu, dan membuat hatiku menderita hingga beberapa tahun. Walau aku tidak begitu menyesal dengan keputusan itu, karna bisa membuatku seperti didunia mimpi yang indah, tapi dampaknya begitu sangat besar untuk jangka panjang membuatku harus menahan sesuatu selama waktu yang lama. Kadang aku berfikir, andai saja waktu itu pilihanku berbeda, apakah situasi sekarang akan berbeda ?

Maret, 2010 (O)
          Awal bulan ini adalah awal yang buruk, sesuatu yang berubungan dengan seseorang membuat hari-hariku di bulan ini menjadi semakin memburuk, walau semuanya tak tampak jelas didepan mata, tapi apa yang aku rasa sangat menentang di hati. Walau pada hari bahagiaku tidak terjadi sesuatu yang buruk , karna aku mencoba menyingkirkan semua demi hari yang aku dapat hanya sekali setahun ini. Tapi setelah itu, semuanya kembali kekeadaan yang tidak menyenangkan, dan yang aku ikhlaskan, alhamdullilah semuanya berakhir setelah bulan inipun berakhir

Maret, 2011 (E)
          Semuanya terjadi di luar dugaan sebelum bulan ini, tapi di bulan inilah aku juga kembali memutuskan sesuatu yang salah, sesuatu yang seharusnya tidak aku lakukan, walau keputusan tepatnya tidak pada bulan ini, tapi sejak bulan inilah aku memulai memutuskannya. Aku bertindak terlalu gegabah hingga menyakiti seseorang. Yang jelas semunya terselesaikan dengan damai dan aman.

Mare,2012 (M)
          Dari beberapa tahun belakangan ini di setiap bulan yang sama, tahun inilah yang paling buruk. Untuk beberapa teman dekatku pasti sudah mengetahui apa yang terjadi pada bulan ini. Aku sudah tidak lagi berani lagi mengambil sebuah keputusan yang ujungnya akan membuatku menyesal dan terpukul. walau umurku sudah termasuk dewasa, tapi aku belum bisa secara penuh untuk berfikir dewasa. Tapi semuanya tetap menjadi buruk walau aku tidak memutuskan apapun pada bulan ini, karna aku harus mengikuti keputusan yang seseorang ambil yang katanya demi kebaikan, walau itu sangat menentang hatiku.

          Walau semuanya terlihat persis tapi hal-hal yang terjadi sangatlah berbeda. Dan saat aku menulis ini aku kembali berfikir. Bila tahun depan terjadi hal yang buruk di bulan yang sama, apakah aku tidak boleh memiliki saat bulan ini datang ?

 Batik Indonesia sebagai salah satu warisan budaya kita, tidak ada alasan lagi untuk kita tidak bangga memilikinya.

Siapa yang nggak kenal Batik Indonesia, merupakan salah salah satu budaya indonesia yang telah mendunia saat ini. Batik Indonesia yang terkenal dengan keindahan tekstur-tekstunya yang juga  unik dan makna yang tersimpan didalam setiap lukisan-lukisan. Warisan budaya yang satu ini berasal dari setiap sudut daerah Indonesia, membuat Batik Indonesia memiliki berbagai macam jenis dan corak.

Kita semua dapat sama-sama melihat kalau dulu batik hanya dominan digunakan sebagai kain panjang dan pakaian pria. Pakaian pria digunakan pada acara-acara formal, seperti contohnya terutama pada kaum minang yang menggunakan sebagai pakaian pada saat menghadiri resepsi pernikahan.

Berbeda dengan zaman sekarang Batik Indonesia telah menjadi warisan budaya yang paling diminati di dalam negeri maupun luar negeri. Kita semua bisa melihatnya sendiri, kain Batik Indonesia yang biasannya berbentuk kain panjang, kini telah di sulap menjadi pakaian-pakaian yang indah untuk wanita, bukan hanya untuk pakaian sehari-hari tapi juga untuk gaun-gaun mewah  yang telah digunakan oleh orang-orang penting di dunia.

Gaun yang dimodifikasikan dengan kain batik

Bukankah kita harus bangga dengan semua prestasi itu ?

Kita semua bukan hanya harus berbangga dengan Batik Indonesia, tapi kita juga harus bersama-sama menjaga kelertarian warisan budaya yang satu ini. Karna berkat kitalah Batik Indonesia menjadi salah satu warisan budaya Indonesia yang popule dan diminati diseluruh dunia.

Disertakan pada lomba Blog Entry bertema Batik Indonesia, kerja sama Blogfam dan www.BatikIndonesia.com

Kue Ulang Tahun dari teman-temanku

@arahbenila Aku dan dia adalah teman sejak kecil, kami bersekolah di TK yang sama, tapi cuma TK doank, SD, SMP SMA nggak ada yang sama, ternyata kami di samain lagi ketika kuliah, jadi bisa berangkat kuliah bareng, karna rumah kamii juga saling berdekatan.  

Udaboy Dia adalah temen aku yang paling ganteng sedunia, rumah kami juga berdekatan. dia jadi uda ganteng aku sejak SMA, tapi aku rasa kami berteman juga sejak kecil, hanya saja aku terlalu pikun untuk mengingatnya.

@syintiazahra Panggilannya BONTA. Aku dan dia dikenalkan oleh sarah, karna dia adalah teman SMPnya sarah. Kini kami menjadi akrap karna sering bersama dan curhat-curhatan. Oh iya, hari ini dia pulang kuliah langsung ke rumah ngasi aku supraise tanpa ganti baju dinasnya dulu (dia bilang seh) Oh so sweet.

@mustika_mira Panggilanya KIJOK. Aku kenal dia sama dengan kenal bonta, dan kami sama-sama manis (narsis)

So thank u so much ya sobat, kalian sudah memberiku hari ulang tahun yang ke-18 yang indah, serta kue yang cantik dan lezat. semoga dengan bertambahnya umurku ini tidak mengurungkan niat kalian untuk selalu berteman denganku (berpelukan).

Make a wish

Potong kue

Cuapin sobat-sobat cayangku

Secangkir kopi dan sepiring cake choklat menemani soreku di sebuat kedai kopi di daerah sekitar kosanku, diiringi lagu yang berirama jazz yang di putar si pemilik kedai membuat suasana semakin sempurna. Aku letakkan  senjataku di atas meja dan menghidupkannya, senjata ini sangat berarti buatku, karna dengan keberadaan benda ini aku bisa memenuhi kebutuhan hidupku tanpa harus membebankan orang tua yang jauh keberadaannya, jadi aku sedikit menjauhkan cangkir berisi kopi panas itu dari laptopku.

Aku seorang mahasiswi di sebuah perguruan tinggi terkenal di jakarta, dan menempati jurusan Akutansi. Memang sangat  tidak berhubungan antara pekerjaanku sekarang dengan setiap mata kuliah yang aku ambil, tapi ketahuilah ini hanya sebuah hobi, lagian kehidupan di kota besar ini sangat keras, jadi aku membutuhkan dana tambahan untuk menikmati hidupku, yaitu dengan menulis artikel, di salah satu kolom koran jakarta yang diterbitkan setiap hari . Walau gaji di sana tidak terlalu besar, tapi setidaknya cukuplah untuk mempertebal kantong mahasiswi perantauan seperti aku ini.

Seperti biasanya aku selalu duduk di kursi 2 orang yang letaknya sangat tersudut, karna di sana begitu tenang dan untungnya setiap aku kesana tempat itu selalu kosong. Hari ini tak ada bedanya dengan hari-hari yang lain, aku mengerjakan pekerjaanku seperti biasa, malah kalau cepat selesai aku melanjutkan dengan membuat tugas-tugas kuliah. Setelah beberapa saat lebih aku telah duduk disana, dan pekerjaanku pun akirnya selesai.

Kulihat jam tangan mungil di tangan kiriku, wow aku mengerjakannya kurang dari 1 jam. ternyata setelah menjadi rutinitas segala sesuatu menjadi lebih mudah. Tak banyak yang bisa aku lakukan, karna hari inipun tak ada tugas kuliah yang harus aku selesaikan. Aku mengambil kopi dan mencicip cake yang telah aku beli tadi, aku mencoba memutar bola mataku untuk melihat-lihat keadaan kesekitar kedai. ada bayak orang di luar sana dengan berbagai kegiatannya, mulai yang lagi menunggu bis di halte seberang jalan, ada yang sedang menelfon dan sebagainya.

Tiba-tiba hujan turun begitu deras, membuat aku yang duduk di dekat jendelapun terkejut karena desiran suara hujan yang turun. kembaliku pandangi jendela, dan sepertinya aku akan duduk semakin lama di kursi ini. Aku tak pernah mengajak temanku ke kedai ini dan juga tak pernah bersama teman untuk pergi ke sini, jadi mungkin orang-orang yang sudah biasa duduk di kedai ini akan menganggapku wanita kesepian di sudut ruangan, karna aku sama sekali tidak pernah berinteraksi dengan siapapun karna aku hanya fokus akan laptopku.

"Maaf, apakah kursi di depanmu ini kosong...??" tiba-tiba ada seorang laki-laki yang menyapaku dan menanyakan sesuatu.

"Kosong, kenapa..??"

"boleh aku duduk disini...??" reflek aku langsung kaget, ternyata masi ada yang mau duduk dengan orang aneh seperti aku. wajar kalau aku di bilang cewek aneh,  aku slalu mengepang 2 dua rambutku, memakai kacamata besar, baju yang warnanya kata orang-orang sama sekali tidak sepadan dan tas ransel besar yang isinya ntah apa saja.

"emang nggak ada bangku lain...??" sontak aku langsung menjawab sinis, seakan-akan aku tak ingin kehadirannya, tapi saat itu juga aku langsung melihat sekeliling dan ternyata akibat hujan kedai ini menjadi ramai.

"nggak ada, ya kalau nggak boleh nggak papa" dia tersenyum padaku, aku jadi merasa bersalah. aku yakin dia akan keluar dan mencari kedai lain untuk dia kunjungi, tapi dia luar kan lagi hujan deras.

"Eh maaf, kalau mau duduk ya silakan" Ups kenapa aku ini, kenapa tiba-tiba ngomong gitu, tapi ya sudah lah toh udah terlanjur.

Pria itu meletakan barang-barang yang dia bawa di atas kursi, dan pergi memesan sesuatu. Ntah apa yang sedang aku pikirkan hingga aku membiarkan dirinya duduk bersamaku di meja ini. Setelah beberapa saat dia pergi untuk memesan sesuatu, dia kembali dengan membawa secangkir kopi susu dan dua buah cake choklat yang sama dengan yang aku pesan tadi. Aku melihatnya duduk dan meletakan kedua cake itu di atas meja dengan tatapan aneh, tapi yang bikin aku semakin aneh dia hanya membalas dengan senyumaan.

Semakin aku lihat-lihat wajahnya, aku merasa mengenal dirinya, tapi aku sendiri tidak tau aku mengenalnya dimana.

"kenapa lihat-lihat terus, aku ganteng ya..??" pria itu mengatakan dengan pedenya.

"siapa yang liat kamu, geer aja..!!" aku langsung kaget, dari pada aku di tuduh naksir dia mending aku menyibukan diri dengan laptopku.

tiba-tiba hening, antara kami tak ada saling berbicara. aku sibuk sendiri, sedangkan dia juga sibuk dengan iphone-nya. 

Setelah beberapa menit kemudian hujan sudah semakin reda, dan ini saatnya aku pulang. Kalau di pikir-pikir aku sama sekali tidak nyaman dengan kehadiran pria ini yang duduk satu meja denganku, walaupun dia hanya diam dan tak menggangguku, tetap saja kehadirannya menbuat aku risih. akirnya aku bersiap-siap untuk pulang. Ketika aku mebereskan barang-barangku, pria itu melihatku lama tapi aku nggak mau pikirin malah mungkin ketika pergi nanti aku tidak perlu berpamitan dengan dia, toh kami tak saling kenal dan sepertinya tak ada niat di antara kami untuk memulai memperkenalkan diri.

Ketika aku memasukan laptop dalam tasku, tiba-tiba pria itu pergi membawa satu piring cake yang dia bawa tadi, mungkin dia ingin mengembalikannya karna merasa tidak sanggup mengabiskannya, "dasar sok rakus seh" aku berkata dalam hati sambil melihat sinis padanya. Semua sudah beres aku hanya tinggal menghabiskan kopi yang tinggal sedikit di dalam cangkirku, dan pergi meninggalkan meja itu tanpa menunggu pria itu kembali duduk. Setiba di pintu keluar tiba-tiba ada yang memegang tanganku, dan akupun reflek melihat kebelakang.

"maaf kamu meninggalkan cake mu" ternyata pria itu, dia menyodorkan bungkusan cake ke arahku.

"itu bukan punyaku" jawabku ketus.

"tapi sekarang ini milikmu, terimalah" dia mengambil tanganku dan meletahan bungkusan itu di atanya. "terima kasi untuk kursinya ya" dia tersenyum manis sekali dan berjalan kembali ke meja tadi. Aku hanya diam tapi tidak bengong, aku keluar dari kedai itu dan berjalan pulang kekosan.

Selama perjalanan aku hanya berfikir, kalau pria itu memberiku sepotong cake choklat hanya untuk berterima kasih karna aku tekal mengizinkannya duduk di mejaku, karna nggak mungkin lebih dari itu, jadi aku nggak boleh geer dulu.

To be continue....