Tak ada Kata Cinta

By Sitty Amelia - 22.51.00

Lebih baik berteman, karna jarang ada mantan teman. dari pada pacaran, selalu ada mantan pacar


Pagi yang cukup cerah untuk memulai aktifitasku di hari senin. seperti biasa setiap hari senin di sekolaku selalu di adakan upacara sama seperti sekolah-sekolah yang lain. tugasku adalah mengibarkan sang merah putih, karna aku adalah anggora paskibra di sekolahku. Aku sedang membereskan tas sekolahku sebelum turun untuk makan pagi, tapi hari ini yang aku bereskan bukannya buku-buku pelajaran beserta alat-alat tulisnya, melainnya hanya seragam olah raga, handuk, topi dan sepatu olah raga. Sebenarnya hari ini tidak ada pelajaran olah raga, tapi aku akan latihan untuk pasukan 17 pengibar bendera pusaka pada tanggal 17 agustus besok.
"Luci, sudah siap.??? ayo makan lagi " Teriak mamaku dari ruang makan


Tanpa menjawa seruan mama, aku langsung menuju kesana untuk segera makan pagi dan langsung berangkat kesekolah.

Khusus buat pagi ini tidak ada yang spesial, semua berjalan seperti biasa, yaitu sama dengan minggu-minggu dan hari-hari sebelumnya. mungkin yang berbeda hanya aku yang biasanya belajar di lokal, mulai hari ini aku akan latihan selama 2 minggu di sekolah dari pagi sampai sore. Fuuh, nggak kebanyang gimana capeknya itu. tapi itulah tanggung jawabku.

Setelah upacara selesai, semua anggota yang akan ikut latihan berkumpul di ruangan guru. Nah itulah yang membuat hari ini spesial. Ada sesosok laki-laki yang menarik perhatianku, yang pasti dia cukup tampan untuk menarik perhatian, sehingga akupun mulai mencoba untuk mendekatinya. Setelah seharian latihan, buaknya aku mendapat pelajarin dari latihan, tapi aku banyak mendapat informasi tentang laki-laki itu. tenyata dia bukan anggora paski, dia di pilih guru untuk ikut karna postur badannya yang bagus dan dia adalah anak rajin dari kelas ipa unggul yang bernapa Fauzan. Akupun mulai bertanya, ternyata masi ada anak-anak dari lokal unggul ikut acara seperti ini dan meninggalkan proses blajara selama 2 minggu. beda mah sama aku yang masah seneng nggak belajar. 

Sudah hampir 2 minnga aku latihan, dan aku pun semakin akrap dengan fauzan. walau di lihat dia seperti anak yang sangat pendiam, ternyata kalau di ajak bicara dia sangat nyambung. dan aku akui ternyata dia sangat-sangat pintar, baik di bidang akademis maupun olah raga. Selama latihan aku bisa di bilang sangat dekat dengan fauzan, entah karna aku punya maksud tertentu atau emang cuma aku yang berani berinteraksi dengan dia, yang pasti di antara anggota yang ikut latihan sudah terdengar gosib kalau kami lagi PDKTan. Awal pertemu dia memang menarik perhatiianku dan itu membuatku ingin mengetahui lebih banya tentang diri dia. tapi sampai sekarangpun aku sendiri tak tau apa yang aku rasakan.

Hari yang di tunggupun tela tiba, yaitu 17 agustus. aku senang akhirnya akupun tampil di depan wali kota, dan pastinya sangat gugup. Pagi sebelum upacara di mulai kami berkumpul di ruang  yang telah di persiapkan khusus buat kami, yang pasti ruang cewek dan cowok beda. setelah seleai bersiap2 kami semua berkumpul di satu ruangan untuk berdo'a bersama. tapi entah kenapa aku merasa gugup sampai-sampai tanganku dingin dan berkeringat. entah dia memperhatikanku atau hanya kebetulan.
"kamu gugup ya...?? " tiba-tiba dia datang mendekatiku
"iyah, kayaknya aku grogi deh" jawabku sambil mengeringkan tangan dengan tissue.
"Sini tangan kamu" tiba2 saja dia mengambil ke dua tanganku dan menggenggamnya kuat-kuat dengan kedua tanganya "Bagi rasa grogimu padaku dan kita tanggung berdua, supa nggak terlalu berat buat kamu. " dan diapun memberikan senyum semangatnya kepadaku.

Acara selesai, dan semua berjalan sukses. aku senang bercampur sedih. aku sedih karna aku takut tak bisa dekat lagi dengan fauzan lagi. entah kenapa aku takut kalau dia tak mau berteman denganku lagi, karena faktor kelas yang terlalu jauh dan sosial anak ipa dan ips yang terlalu rumit di sekolahku. 
"kamu pulang sama siapa ..?? " tiba-tiba fauzan datang mengagetkanku.
"aku pulang sendiri naik motor, kenapa tu..??" kataku
"aku mau mentraktirmu makan. karna kamu nggak grogi tadi waktu acara. mau nggak..??
tiba-tiba aku terdiam, aku langsung membanyangkan fauzan akan memintaku menjadi pacarnya, karan hubungan kami akkhir-akhirnya yang begitu dekat. rasanya aku ingin menolah ajakannya karna belum siap untuk menjawab pertanyaan tersebut. tapi aku juga takut kalau dia marah dan tidak mau berteman lagi dengaku.
"oke baiklah " dan akirnya aku meneima ajakannya.


Selama acara makan kami hanya membicaraka hal-hal yang biasa saja, untungnya tak ada pembicaraan yang u semenuju hal yang aku takutkan. Tapi lama-lama aku menjadi semakin risih, dan akirnya akupun memulainya.
"fauzan aku boleh tanya nggak..?? " tanyakuoleh
"boleh tanya ajha" jawabnya santai.
awalnya aku terdiam sambil berfikir untuk menata sebuah pertanyaan "kamu punya perasaan lebih sama aku..??"
"apa..??" dia bertanya kembali, aku rasa dia terkejut. tapi aku tak menjawab pertanyaannya lagi  "Mm... maaf, emang kamu punya....??" dia malah kembali bertanya setelah melihatku diam.
"Jujur ya, aku senang sama kamu. tapi aku nggak punya perasaab lebih" aku mwncoba menjawab jujur. dan langsung melihat kebawah.
"kalau begitu kita sama" dia menjaawab sambil tersenyum.


Akhirnyas semua jelas, kalau kami hanya akan tetap berteman, dan dia berjanji akan menjadi sahabtku. soal perasaan lebih, itu tidak ada di antara kami. ntah lah kalau lain cerita di kemudian hari, yang jelas kami saling menyayangi selayaknya kakak dan adik.

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar