Story in the past and now

By Sitty Amelia - 23.57.00


"Mungkin ini adalah sebuah kesalahan, tapi semua terjadi begitu saja"
Hari ini tidak begitu panas dari hari sebelumnya, langit begitu mendung menandakan ia ingin sekali menangis untuk melampiaskan sesuatu yang disimpanya didalam hati. Begitu juga aku, hari ini hatiku begitu terasa mendung, hanya saja aku berusaha lebih giat sama seperti langit, agar air mata ini tidak mengalir turun. Rasa bosan dan jenuh mulai menyelimuti hatiku, aku bagaikan badut yang sedang menghibur seorang anak kecil yang sedang menangis didalam pelukanku, sedangkan di dalamnya aku menangis meratapi diriku sendiri. 
Malam yang begitu biasa aku lalui, bersama keluarga yang sangat aku cintai adalah kebahagianku walau sebenarnya di sudut hatiku yang paling dalam masi tersimpan perasaan yang aku sendiri tak dapat mengungkapkannya. Aku sadar kalau kini telah ada yang menutupi tempat yang terluka itu dengan sejuta cinta yang diberikannya kepadaku, dia membuat aku lupa sesaat akan kenangan manis yang kini telah menjadi mimpi buruk bagiku, dia merubah seketika suasana hatiku yang kelam menjadi terlihat kembali dan dia telah mengembalikan hidupku yang selama ini telah pergi menjauh seiring kepergiannya. Hanya saja dia masi belum bisa merubah sesuatu yang paling berharga dalam hidupku selain Tuhan, yaitu CINTAKU padanya.
Buku adalah awal dari segalanya, dan aku memiliki satu buku yang menjadi awal bagi rangkaian cerita indah yang kini telahku simpan rapi dimasa laluku. Buku ini menginspirasikanku banyak hal, tentang kehidupan, masa depan, kebahagian, diri sendiri, cinta dan pastinya dirinya. Buku itu sama dengan dirinya, memberi aku banyak inspirasi bahkan motivasi tersendiri bagiku. Tapi kini buku itu telah pergi, pergi mengikuti dirinya yang juga pergi membawa jauh cintaku, seluruh rasa cinta yang aku miliki. 
"Mencintailah dengan perlahan-lahan, sehingga ketika cinta itu pergi kau tidak akan merasakan terlalu sakit"
Apakah dirinya lah cinta pertamaku ? aku sendiri tidak tau, yang jelas sampai saat ini dirinya masi merupakan cinta terakhirku. Cinta yang memberikanku sejuta kehangatan dan cahaya tersendiri dalam hidupku. Ada yang mengatakan "Cinta akan menerimamu apa adanya, tapi keajaiban cinta membuatmu berubah untuk mempertahankan cinta", menurutku perkataan itu tidaklah salah. Mereka bilang aku berubah, aku menjadi orang lain dan bersikap seperti bukan diriku sendiri ketika aku bersama dirinya, tapi asal mereka ketahui, saat itulah aku benar-benar merasa bahagia, aku merasa memiliki dunia yang berbeda ketika didekatnya, dunia yang dari dulu aku cari dan aku nanti, dan aku hanya bisa mendapatkan dunia itu pada dirinya. 
Ketika dia pergi, dunia itu ikut pergi bersamanya. Aku mencoba mempertahankan dunia itu tetap disisiku walau tanpa kehadirannya, tapi aku hanyalah sebuah tulang rusuk, aku harus memiliki sebuah tubuh hingga bisa tetap berada pada dunia itu, dan tubuhku telah pergi. Didalam keheningan malam aku selalu berharap tubuh itu kembali menjemputku, menjemput tulang rusuknya, membawaku kembali kedunia dimana ada aku dan dirinya menjadi sepasang raja dan ratu dalam sebuah kejaraan cinta yang indah, dan itu mustahil.
"Cinta itu dipilih bukan memilih"
Hati itu bagaikan radar khusus yang diberikan oleh Tuhan, Tuhan membuatnya berpasang-pasangan dan memisahkannya ketika sampai didunia tapi radar itu akan bergetar sungguh hebat apabila menemukan pasangannya. Aku masih ingat saat hatimu memilihku, kau memilihku tanpa keraguan, kau membuat hatiku bergetar mendengar radar hatimu yang terus memberontak. Kau memberiku semangat dan juga jiwa baru dalam hidupku, kau hadir disaat aku benar-benar membutuhkan seseorang, dan kau hadir merubah hidupku. Bagai sebuah benang kusut yang kini telah rapi dan siap untuk digunakan menjahit, dengan kehadiranmu aku siap menjalani semuanya.
Kini aku memilih, aku memilih seseorang untuk menutupi sebuah luka, aku memaksanya masuk dalam dunia milikku yang aku sendiri tidak bahagian berada didalamnya. Aku menyayanginya dan aku ingin membuatnya bahagia, mungkin  itu adalah sebuah ungkapan terima kasihku padanya atas kesediannya yang mau menjadi tambal hati. 
"Aku masih mencintainya"
Buku itu kembali membawaku meneteskan air mata, rangkaian syair yang dialunkan dengan irama yang merdu membuat cerita didalam buku itu menjadi begitu hidup dan nyata, semua emosi yang ada dalam buku itu masuk kembali dalam hatiku. Kali ini bayangan tentang tubuh serta dunia indah tentang dirinya menari-menari menyelimuti pikiranku, merambat cepat menuju jantung dan hatiku, air mata tumpah seketika, mengalirkan sejuta kerinduan terhadap dirinya yang telah pergi. dan aku menulis. 

"Just a story"

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar