Melanjutkan perjalanan sebelumnya di Macau, hari ini kami semua (alias rombongan baru 6 orang) check out dari hotel kami masing-masing. Aku, Pisi, dan Mba Anggi keluar lebih dulu dan pergi menuju hotel teman-teman kami dari Palembang yang berjalan -/+ 50 meter dari hotel kami, kita semua sarapan pop mie instan yang banyak dibawa oleh teman-teman kami dari Palembang, dan setelah makan kami semua pergi menuju pelabuhan untuk naik ferry menuju Hongkong.
Dari hotel menuju
pelabuhan dengan sotoynya kami menggunakan bus umum, walau sebenarnya kami
sudah banyak bertanya dengan pemilih hotel dan beberapa orang serta mencari
jalan dari aplikasi google map, tapi
masih banyak keraguan dalam hati kami masing-masing dan kendala terbesar adalah
Bahasa. Singkat cerita pada akhirnya kami naik bus, dibantu dengan seorang
laki-laki yang katanya juga ingin menuju kesana, dan dengan terkendala bahasa akhirnya kami semua sampai dipelabuhan penyeberangan.
Sesampainya kami disana pertama kamu semua mengantri untuk membeli tiket penyebrangan yang seharga HK$166 atau seharga hampir 300ribu rupiah, akan lebih baik kalau kita langsung membeli tiket dikonter resmi, karna disana ada semacam calo yang berusaha membimbing para turis untuk membeli tiket dan paket perjalanan dengan mereka. Seperti halnya di bandara disini kita semua harus melewati imigrasi dan memperlihatkan paspor untuk menyeberang, ada jadwal keberangkatan tetap untuk setiap kapalnya, dan sembari menunggu bisa jalan-jalan atau foto-foto dulu disana.
Saat memasuki kapal kondisi didalamnya sangat luas dan ada tempat khusus untuk meletakan barang-barang bawaan kita, setiap kursi dilengkapi nomer tempat duduk hingga kita tidak perlu berebut tempat duduk, kursinyapun juga nyaman untuk ditempati, nanti saat perjalanan para pegawai akan membagikan kartu imigrasi yang harus kita isi untuk diserahkan setibanya di Hongkong.
Saat tiba di Hongkong kami semua menaiki MRT menuju penginapan masing-masing, aku dan 2 temanku menuju daerah Tsim Sha Tsui dan kami menginap di Chungking Mansions sedangkan teman-teman dari Palembang menginap di daerah lain, daerah tempat kami menginap cukup ramai, ada berbagai macam kuliner dan berbagai seperti toko sovenir, skincare dan yang pasti didekatnya ada mall yang cukup besar, karna keramaian itu-lah alasan kami menginap di daerah Tsim Sha Tsui.
Proses check ini cukup membuat kami kewalahan, mansions ini lumayan memilik banyak lantai sedangkan digedung ini hanya ada empat lift kecil dengan pembagian lantai ganjil-genap, untuk melakukan check in dan tempat kami menginap berada dilantai yang berbeda sehingga kami harus benar-benar memahami petunjuk yang diberikan pada deskripsi di pemesanan. Sungguh diluar bayangan, kamar yang katanya muat untuk tiga orang terbilang sangat kecil dengan kamar mandi yang kecil juga, sedangkan pembatas antara kamar-hanya dipisahkan oleh dinding triplek sehingga kami tidak boleh meribut karna itu bisa menggangu tetangga.
Saat tiba di Hongkong kami semua menaiki MRT menuju penginapan masing-masing, aku dan 2 temanku menuju daerah Tsim Sha Tsui dan kami menginap di Chungking Mansions sedangkan teman-teman dari Palembang menginap di daerah lain, daerah tempat kami menginap cukup ramai, ada berbagai macam kuliner dan berbagai seperti toko sovenir, skincare dan yang pasti didekatnya ada mall yang cukup besar, karna keramaian itu-lah alasan kami menginap di daerah Tsim Sha Tsui.
Proses check ini cukup membuat kami kewalahan, mansions ini lumayan memilik banyak lantai sedangkan digedung ini hanya ada empat lift kecil dengan pembagian lantai ganjil-genap, untuk melakukan check in dan tempat kami menginap berada dilantai yang berbeda sehingga kami harus benar-benar memahami petunjuk yang diberikan pada deskripsi di pemesanan. Sungguh diluar bayangan, kamar yang katanya muat untuk tiga orang terbilang sangat kecil dengan kamar mandi yang kecil juga, sedangkan pembatas antara kamar-hanya dipisahkan oleh dinding triplek sehingga kami tidak boleh meribut karna itu bisa menggangu tetangga.
Setelah mendapatkan kamar, kami bertiga memutuskan untuk bersih-bersih dan istirahat menjelang gelap, karna proses dari pelabuhan hingga masuk kamar melelahkan kami memutuskan keluar kembali saat langit mulai gelap, sekaligus kami akan menikmati sebuah pertunjukan laser yang akan diadakan di Avenue of Stars. Setelah hari mulai gelap kami keluar dari mansions dan berjalan disekitar pertokoan menuju tempat tujuan kami yaitu Avenue of Stars, aku sendiri akhirnya membali sebuah coat abu-abu dengan harga cukup terjangkau karna ternyata jaket yang aku bawa dari Indonesia tidak bisa membantuku hangat di yang sangat dingin, maklum di Indonesia tidak ada musim dingin, jadi aku benar-benar tidak terbiasa dengan cuaca disini. Setiba kami di Avenue of Stars hal yang paling kami syukuri adalah disana terdapat sinyal internet publik yang cukup kencang, jadis sembari menunggu pertunjukan mulai kami mulai VC keluarga masing-masing dan diteruskan dengan mengambil gambar untiuk menambah koleksi foto.
Hari ini sudah sangat melelahkan, memang kami tidak berniat kemana-mana selain disekitar tempat kami menginap, walau kami sedikit kecewa untuk beberapa hal seperti proses check ini yang agak ribet dan lokasi Avenue of Stars yang ternyata sedang masa pembangunan tapi kami tetap happy karna bisa menikmati malam yang dingin ini bersama dengan bahagia.
Sekian cerita singkat kali ini, bakal ada postingan selanjutnya "Trip to Hongkong (Part 2) yang merupakan hari kedua dari perjalanan kami di Hongkong dan juga postingan khusus kunjungan kami di Disneyland dan mampir juga dipostingan sebelumnya " Trip to Macau" yang juga bagian dari perjalanan ini. Silakan komen atau hubungi aku melalui CP kalau ada yang ingin teman-teman tanyakan padaku, Terima Kasih.