Sesuai judulnya perjalanan kali ini hanya kami lewati dalam waktu yang singkat dan total bekal masing-masing dari kami hanya membawa 30 Dollar. Kami tiba sekitar jam 4 pagi dini hari di Bandara Singapore Changi dan mencoba mulai membenahi diri masing-masing agar terlihat lebih segar walau sebenarnya kami tidak mandi. Pergi ke Singapore sendiri bukan pertama kali buat kami semua, hanya saja aku terakhir ke Singapore saat aku kelas 5 SD, sedangkan Pisi lebih mengenal tempat ini karena sering transit saat bepergian, hal pertama yang kami lakukan setelah berbenah adalah mencari tempat penitipan barang yang letaknya tidak jauh dari pintu keluar imigrasi, untuk satu barang masing-masing dari kami dikenakan biaya 8 Dollar, setelah menyelesaikan imigrasi dan keluar kami mencari stasiun kereta yang ada dibandara dan membeli semacam kartu e-money negara ini beserta saldonya, seingatku kami menghabiskan 14 Dollar masing-masingnya. 

Setelah mendapatkan kartu sakti yang harus di isi saldo juga untuk naik MRT, kita semua pergi menuju Stasiun Raffles Palce melewati East West Line yang sebelumnya kami transit dulu di Stasiun Tanah Merah, seperti yang sudah banyak diketahui semua orang bahwa icon Singapur adalah Patung Merlion dan sayang sekali saat kami tiba disana patung itu sedang tahap renovasi sehingga hilang sudah satu dari spot foto kami, tidak lupa pula kami mencicipi es krim 1 Dollar yang viral dijual oleh kakek-kakek saat kami jalan menuju lokasi patung Merlion. 

Setelah puas berkeliling dan berfoto diberbagai tempat yang kami anggap cukup bagus dijadikan objek foto kami pun kembali menuju stasiun Raffles Palce menuju daerah Orchard Central, dengan melewati North South Line kami turun di Stasiun Somerset MRT dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki, pisi bilang dia mengetahui tempat makan yang cukup terjangkau disini dan enak, kami semua makan siang yang kira-kira masing-masing menghabiskan sekitar 4 Dollar, jujur saat menulis ini aku lupa berapa nominal pastinya tapi kira-kira segitu nominal yang kami habiskan.  

Setelah makan siang kami bertiga hanya berjalan-jalan dimall disekitar sana, aku pribadi menghabiskan uangku dengan membeli es krim dan coklat dan yang lain aku lupa, tapi tak ada yang benar-benar belanja disana karna kami sudah kehabisan bekal hahaha. Menjelang sore kami semua kembali ke BAnsara Singapur Changi, mengambil barang dan mulai masuk keruang tunggu, aku dan Mba anggi harus berpisah dengan Pisi karna dia akan melanjutkan perjalanan lagi ke Vietnam dengan temanya sedangkan aku dan Mba anggi kembali pulang ke Indonesia. 

Melanjutkan perjalanan selanjutnya dihari ke 3 di Hongkong kami mengalami sedikit krisis pada persedian keuangan, entah karna terlalu banyak jajan, disini memang mahal atau bisa jadi memang persedian yang kami bawa memang kurang hingga akhirnya kami bertiga memutuskan untuk tarik tunai, karna kegalauan biaya tarik tunai cukup besar kami memutuskan menggunakan salah satu kartu dari kami saja dan terpilihlah kartu debit BNI Mba Anggi dan berhubung tak ingin rugi banyak kalau tarik tunai di ATM lokal, kami memutuskan pergi mencari ATM BNI yang juga bertepatan di kantor BNI Cabang Hongkong. Lokasinya cukup dekat, kami hanya perlu naik MRT dari Tsim Sha Tsui Station  menuju Admiralty Station yang berjarak hanya 4 menit dan berjalan kaki 3 menit menuju lokasi dari stasiun kereta, tapi memang nasip berkata lain kami yang kurang teliti tidak mengecek tanggal exp kartu tersebut sehingga kartu tidak bisa digunakan, saat kami bertanya pada orang Indonesia yang baru saja selesai mengambil uang di ATM, ternyata biaya transaksinya sama saja dengan tarik tunai di ATM lokal, pada akhirnya kami tarik satu kartu lain lagi di ATM lokal untuk keperluan bertiga dan alhasil kami kesana cuma numpang berfoto di logo bank tersebut .

Setelah bergalau ria akhirnya kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan menuju Puncak Victoria atau dikenal sebagai The Peak, untuk menuju kesana kami harus berjalan kaki menuju Admiralty Station dan langsung menaiki kereta menuju Guildford Road : Peak Road dengan melewati 17 perhentian dan kira-kira waktu perjalanan yang kami butuhkan -/+ 25 menit, setelah itu kami masih harus berjalan kaki sekita -/+ 20 menit menuju lokasi membelian tiket kereta menuju puncak The Peak, karna lokasinya yang diatas gunung jadi kita perlu naik menggunakan kereta khusus yang sudah menuju keatas puncak. Dengan santainya saat keluar dari stasion kami berjalan santai sambil mencoba mengambil beberapa foto di objek foto yang menurut kami lumayan bagus, kami berjalan melewati gedung-gedung yang terlihat seperti kantor, mungkin memang ini dareah perkantoran tapi karna sekarang hari sabtu jadi terlihat sepi dan bersih pastinya, tak disangka saat kami tiba dilokasi pembelian tiket antrian yang sangat panjang telah menanti kami, bahkan karna bahu jalan dibagian gedung tiket sudah tidak muat karena antrian begitu panjang dialihkan ke seberang jalan, dan sesaat kami kembali menyesal karna tidak bergegas menuju lokasi dan tidak membeli tiket melalui aplikasi, sama seperti di Disney yang sudah membeli via aplikasi antrianya jauh lebih pendek dari pada antrian beli langsung. 

Setelah mendapatkan tiket selanjutnya kami  menuju antrian untuk menaiki kereta dan lagi-lagi antrianya tidaklah pendek, karena ternyata kereta menuju keatas hanya terdapa dua gerbong kecil sedangkan untuk keatas memerlukan waktu yang cukup lama karna medan yang sangat menanjak. Akhirnya setelah perjuangan mengantri yang cukup panjang sampai kami bisa mengadakan pertandingan ludo yang begitu sengit selama masa mengantri kami tiba di puncak The Peak, disana ada sebuah bangunan besar dan tinggi yang penuh dengan berbagai toko layaknya mall, ada juga wahana, spot foto 3D yang pastinya berbayar dan juga ada restoran atau cafe untuk sekedar beristirahat sambil memandang pemandangan indah hampis seluruh wilayah Hongkong, karna waktu kami yang terbatas takut keburu gelap kamu langsung menuju lantai paling atas, dimana kami bisa melihat pemandangan menajubkan dan untuk lokasi itu sudah termasud sama tiket saat naik kereta dari bawah tadi.

Pemandangan dari atas ini sungguh sangat indah, kami bisa melihat hampir selurih Hongkong dari atas, ada beberapa spot foto gratis juga diatas sana misalnya lambang LOVE dimana sepasang kekasih bisa menggantungkan gembok berukir nama bersama pasangan disana sebagai tanda cinta, tapi berhubungn tak satupun dari kami membawa pasangan jadi itu kami cuekin saja hahhaha, hal yang sebelumnya tak terbayang olehku adalah udara dingin yang begitu menyengat diatas sana, aku yang notabennya tidak kuat dengan udara dingin serta tak bawa sarung tangan pada akhirnya sering bolak-balik kedalam untuk menghangatkan diri. Selesai menikmati pemandangan diatas sembari mengumpulkan koleksi foto kami turun kebawah mencari segelas minuman hangat sambil langsung mengambil antrian untuk turun kebawah, karena hari sudah mulai gelap jumlah orang yang akan turun ke bawah sangatlah banyak bahkan antrianya ngalah-ngalahin antrian saat membeli tiket, bedanya udara diatas ini sangatlah dingin bahkan seingatku sudah hampir mencapai minus dan aku menjadi salah satu orang dari banyaknya orang yang paling ingin bergegas turun. 

Hari kedua keberadaan kami di Hongkong, setelah postingan sebelumnya "Trip to Hongkong (Part 1)" yang lebih fokus pada proses bagaimana perjalanan kami dari Macau menuju Hongkong, pada hari kedua ini kami hanya memfokuskan tujuan perjalanan kami, yaitu DISNEYLAND. Yeaaah ini yang paling aku tunggu-tunggu pada perjalanan ini, dan sebenarnya alasan aku akhirnya memutuskan untuk ikut perjalanan ini adalah karna Disneyland itu sendiri, maklum aku adalah menggemar Mickey Mouse dan segala macam tokoh Disney lainya dan pergi ke Disneyland merupakan impianku sejak kecil, hanya baru terwujud saja sekarang hehehe... 

Sampai hari ini sebenarnya ada yang sangat kami sesali dan mungkin selamanya, kami bertiga bangun cukup siang karena tidur yang terlalu larut, sehingga kami baru keluar dari mansions itu sekitar pukul 10 pagi, tapi karna kami memutuskan sarapan (sekalian makan siang ) dulu pada akhirnya kami baru benar-benar berangkat sekitar -/+ pukul 11 siang dari daerah tempat kami menginap, maklum sepengetauan kami biaya makan disana sangat mahal, jadi turis missqueen seperti kami harus isi tenaga dulu sebelum kesana. Sungguh itu adalah sebuah penyesalah, jadi aku pribadi  mau menghimbau kepada teman-teman yang ingin ke Disneyland suatu hari nanti, lebih baik bangun sepagi-paginya dan berangkat lebih pagi dari lokasi menginap, atau akan lebih baik kalau bisa malam sebelumnya menginap dikawasan Disneyland tersebut, sesunggunya kami sangat kekurangan waktu untuk menikmati kunjungan kami di Disneyland. 

Berangkat menggunakan MRT dari Tsim Sha Tsui Stasion kami harus melewati 9 pemberhentian menuju Lai King Station melewati jalur Tsuen Wan Line kira-kira menempuh perjalanan -/+ 17 menit, sejalnjutnya kami harus pindah ke jalur Tung Chung Line untuk menuju ke Sunny Bay Station yang kira-kira melewati waktu perjalanan -/+ 11 menit, setelah kami tiba di Sunny Bay Station barulah kami naik kereta menuju Disneyland Resort Station dan kali ini kereta yang kami naiki sudah memiliki nuansa Disney dengan jendela berbentuk Mickey, tempat duduk yang khas bahkan pegangan gantungnya juga sangat lucu karna memang ini kereta hanya khusus menuju ke Disneyland. Seingatku hari itu adalah hari jum'at tapi saat dikereta banyak sekali penumpang anak-anak didalamnya, aku jadi bingung "mereka hari jum'at sudah libur sekolah kali yak ?", padahal kami memutuskan pergi hari jum'at berharap tidak akan terlalu ramai saat disana, tapi ternyata itu sama sekali tidak berpengaruh toh ini memang tempat destinasi favorite di Hongkong khususnya bagi yang membawa anak-anak. 

Kami sampai dilokasi sekitar pukul 1 siang, memang perjalanan membutuhkan waktu -/+ 2 jam karna tidak semua kereta standby walau sebenarnya perjalana menuju kelokasi tidak harusnya begitu lama, saat masuk hanya tinggal mengantri di loket masuk, antrian untuk loket yang langsung membeli ditempat terbilang cukup panjang tapi karna kami sudah membeli duluan di Klook jadi kami dihadapkan pada antrian berbeda yang lebih pendek dan singkat.  Saat kami masuk jelas sekali tergambar disana suasana negeri dongeng itu dan yang pasti selama dikawanan Disneyland ada wifi publik gratis untuk para turis ( bahagia sekali diriku ), di awal masuk ada kereta yang akan membawa kita berkeliling ke seluruh penjuru lokasi, tapi karna kami mau foto-foto kami memutuskan untuk jalan kaki saja, didalam seuasananya sangat bersih dan ada banyak sekali kamar mandi dan juga banyak untuk isi ulang air minum, toh kami dari awal memang bawa botol minum itu adalah sesuatu yang sangat berharga untuk turis misquuen seperti kami. 

Dalam postingan kali ini akan lebih banyak foto dari pada tulisanya, karena setelah kami masuk lebih banyak berfoto diberbagai spot photo yang jumlahnya banyak sekali, kami juga ikut dibeberapa wahana dan juga pertunjukan dan tak lupa kami berfoto bersama setiap tokoh yang kami jumpai walau segalanya memerlukan antri yang sangat panjang ditambah lagi waktu kami yang terbatas hingga tidah bisa masuk disetiap wahana atau pertunjukan. Disneyland sendiri tutup sekitar pukul 9 malam, setelah matahari terbenam akan ada pertunjukan kembang api dan pawai sepanjang jalan dilokasi Disneyland, dan ada berbagai tokoh Disney dan juga diputarnya lagu-lagu ciri khasnya, menuju pintu keluar yang juga merupakan pintu masuk juga akan dijumpai berbagai toko sovenir yang pastinya menggambarkan karakteristik dan tokoh didunia dongeng teersebut. 

Masuk di awal tahun 2018 yang merupakan tahun ketiga aku menetap sebagai mahasiswa di Yogyakarta, aku mengawali tahun ini dengan pergi berlibur ber-tiga bersama temanku Pisi dan Mba Anggi, perjalanan yang jauh tanpa didampingi orang tua ( kami kan sudah cukup dewasa untuk berpergian ) dan juga tanpa rombongan tour. Awal perjalanan ini karna kami yang rata-rata agak bosan dengan kehidupan kampus dan mungkin beberapa hal pribadi, sehingga merencanakan perjalanan menjadi tujuan hidup sementara kami, jujur saat diajak untuk pertama kalinya aku tidak terlalu antusian karna memikirkan repotnya persiapan yang harus aku lakukan, tapi saat aku mendengar akan ada mampir ke Disney Land aku langsung setuju pakai BANGET, karna sejujurnya itu adalah impianku sejak kecil, dan perjalanan inipun menjadi sangat nyata saat kami menemukan tiket promo Jakarta - Macau.

Perjalanan ini memakan waktu 6 hari perjalanan dan itu sudah termasuk dengan segala transitnya, dari tanggal 23 Januari 2018 hingga kembali ke Indonesia tanggal 28 januari 2018, untuk perjalanan pertama ini walau terbilang singkat, kami beruntung langsung menginjak 4 negara sekaligus, Malaysia, Macau, Hongkong dan Singapore, walau di Malaysia kami hanya numpang transit saja. Karna musim liburan masing-masing dari kami berangkat dari tempat yang berbeda, aku dari Yogya langsung menuju bandara, sedangkan Mba anggi menyusul dari rumahnya di Jakarta dan Pisi terbang dari Jaya Pura ke Jakarta, kami semua akhirnya berkumpul langsung di Bandara Soekarno Hatta, saat aku bertemu Mba Anggi karna panik kalau bawaan aku terlalu banyak, hingga akhirnya aku meninggalkan beberapa barangku di mobil orang tuanya ( mama-papa mba anggi maaf ya ngerepotin ) dan saat kumpul bertiga kami sempat saling buka tas kami sampai-sampai diperhatikan oleh satpam sekitar, maklum kami bagasi hanya beli sedikit karna mahal jadi barang yang berat-berat akhirnya kami gabung disatu tempat. 

Penerbangan kami dijadwalkan berangkat tanggal 24 januari jam 01.30AM dan tiba di Malaysia pukul 04.35AM, karna kami sudah tiba dibandara tgl 23 januari sekitar jam 9 malam dan jadwal yang dini hari kami ber-tiga jadi sedikit melakukan wisata di Bandara Soekarno Hatta dengan jalan-jalan pakai kereta antar terminal yang masih terbilang baru saat itu. Transit di Malaysia hanya -/+ 2 jam, dan kami tidak perlu lagi mengambil barang, karena sampainya pagi-pagi buta saat transit, jujur tak banyak yang aku ingat, rasanya seperti pindah tempat tidur saja dari satu pesawat ke pesawat lainya hahaha, kami berangkat dari Malaysia jam 06.25AM dan sampai di Macau pada pukul 10.15AM, karna ini perjalanan pertamaku saat proses keluar imigrasi aku sedikit bingung atau mungkin aku masi setengah sadar kalau ternyata aku sudah sampai di tempat tujuan kami, saat proses mengisi kertas imigrasi kami bertiga yang bingung bertemu tiga orang yang ternyata warga negara Indonesia yang juga sama bingungnya sama kami. ( bingung ngak kalian bacanya ini ? ).

Singkat cerita 2 rombongan orang bingung tadi membentuk rombongan baru yang terdiri dari 6 anggota yaitu Aku, Pisi, Mba Anggi dan teman-teman baru kami dari Palembang yaitu Yeyen, Citra dan Saidun yang ternyata ini juga perjalanan pertama mereka yang diakibatkan oleh tiket promo. Mungkin ini takdir, hotel tepat kami menginap sangat berdekatan dan jadwal perjalanan kami juga tidak jauh berbeda hingga selama di Macau kami pun jalan-jalan bersama. 

Setelah mengurus barang dan keluar bandara kami semua menaiki bus yang langsung menuju Venentia Macau tempat destinasi pertama kami, selain bus ini gratis ada wifi juga lo, karena sebelum berangkat aku membaca disini banyak sekali wifi publik, kami jadi tidak ada membeli paket wifi apapun ( turis missqueeen banget ). Venentia Macau itu ternyata adalah hotel yang sangat besar, disana juga terdapat tempat casino dan tempat berbelanja barang-barang bermerak yang luas, awal sampai kami menitipkan barang-barang kami terlebih dahulu, kalau tidak salah ingat 10dollar/tas dan baru kami akhirnya keliling-keliling tempat ini dan kami semua memulai tour hari ini dengan tidak ada yang mandi sama sekali hahhaa. Sesuai dengan nama hotelnya dilantai dua merupakan pusat perbelanjaan, banyak sekali toko-toko dari produk bermerek disana dan lingkungannya membuat seakan-akan kita sedang menjelajahi Negara Venesia, bahkan juga ada gondola dan pengayuh perahu yang bernyanyi sambil membawa penumpangnya, kami juga mencicipin Egg Tart yang merupakan cemilan yang dibawa oleh bangsa Protugis, dan selebihnya kami hanya menghabiskan waktu untuk berfoto.

Setelah puas menjelajahi Venesia kami mencoba berkeliling ke bagian lain dari hotel ini, kami mencoba masuk ketempat casino (numpang lewat saja sih sebenernya ) dimana didepan pintu masuknya terdapat penjaga dengan pakaian rapi, saat masuk kami harus menunjukan paspor kami kepada para penjaga itu, yang membuat aku kesal sepertinya penjaga itu kurang pecaya dengan tampangku yang terlihat seperti anak kecil, memang saat kami mencari lokasi pembelanjaan tadi petugas hotel sempat menganggap kami anak-anak tersesat yang tidak boleh masuk ketempat orang bermain judi tersebut, tapi masalahnya sekarang untuk menuju bagian lain hotel kami harus lewat sana. Dibagian lain hotel ini juga ada replika Menara Eiffel seperti di Paris, bahkan ukuranya cukup besar disini, terdapat juga foto-foto proses membuatan menara dan kita juga bisa naik keatasnya, tapi karna terlalu mahal kami memutuskan foto dari luar saja, lumayan seakan-akan kami sudah pernah pergi ke Paris.

Dari Venesia Macau kami memutuskan naik bis umum menuju hotel, memang kita semua sotoy sih, tapi saat didalam bus kami berjumpa dengan TKI yang akhirnya mengarahkan kami hingga tau harus turun dimana  dan itu benar-benar sangat the power of lucky, jujur berkomunikasi Macau ini cukup sulit, karna kebanyakan orang tidak bisa ber bahasa inggris. Sampai dihotel masing-masing kami mandi dan beristirahat sejenak, dan janjian lagi keluar saat sore hari, aku memesan hotel biasa yang harusnya dihuni oleh dua orang, tapi karna harga hotel disana terbilang mahal untuk ukuran kantong kami, rombonganku melakukan kecurangan yaitu menyusupkan satu orang kedalam kamar hahaha ( plis jangan ditiru kecuali mendesak guy's).

Sore hari setelah bersih dan wangi kami semua berjalan kaki dari hotel menuju Gereja St, Paul, sebelum kesana kami harus melewati semacam pasar disana dengan berbagai hiburan, makanan, tempat belanja dan sebagainya, pemandangan diatas sana juga indah, kami bisa melihat sekeliling macau dari atas sana dan pastinya cukup dingin, setelah puas berfoto kami berkeliling pasar dan melanjutkanya hingga berkeliling Macau, bahkan kami berjalan kaki cukup jauh hingga sampai di Casino Lisboa, jangan ditanya aku yang lambungnya suka protes ini pun membeli beberapa cemilan dan makanan selama berjalan-jalan di sana hingga akhirnya kami lelah dan pulang kembali kehotel menggunakan bus umum, tak lupa juga kita mampir ke mini market terdekat untuk kembali membeli persiapan penganjal perut untuk tengah malam dan sarapan pagi kami.

Besoknya setelah check out dari hotel kami semua termaksuk rombongan dari Palembang, hanya berjalan-jalan disekitar hotel dan langsung menuju pelabuhan untuk penyebang menggunakan kapal menuju Hongkong. Singkat memang perjalanan kami di Macau, tapi perjalanan ini sungguh sangat berkesan hingga kami mendapatkan teman baru, apa lagi ada wifi publik dimana-mana hingga kami tidak takut untuk terserat, hanya saja untuk muslim mungkin harus lebih hati-hati soal makanan disini, dan lagi warga lokal juga banyak yang tidak pandai bahasa inggris.